(Ilustrasi: Google)
Semakin majunya teknologi maupun ilmu pengetahuan saat ini diklaim memungkinkan ilmuwan menghidupkan kembali dinosaurus layaknya film box office ‘Jurassic Park’, 18 tahun lalu.
Namun hal itu dibantah oleh kalangan ilmuwan. Mereka menilai jalan cerita dalam film yang diadaptasi dari novel Michael Crichton tersebut mustahil untuk diwujudkan.
Pada novel dan film tersebut, dinosaurus dibangkitkan setelah sekelompok arkeolog menemukan fosil nyamuk yang memiliki darah dinosaurus sehingga ilmuwan bisa mengembangkan DNA makhluk purba tersebut dengan memasukkannya ke embrio buaya.
Kalangan ilmuwan mengklaim bahwa hal itu mustahil dilakukan, pasalnya molekul DNA akan hancur seiring jalannya waktu. Ahli paleontologi dari Montana State University sekaligus penasihat semua film Jurassic Park Jack Horner menjelaskan bahwa setelah 500 ribu tahun, jarang sekali DNA yang tetap utuh. Sementara, dinosaurus punah sejak 65 juta tahun lalu.
Horner mengklaim, meskipun dia dan beberapa koleganya pernah menemukan jaringan lunak dari Tyrannosaurus rex pada 2005 lalu, belum pernah ada ilmuwan yang berhasil menemukan DNA dinosaurus.
"Jaringan lunak itu ternyata disusun oleh biomolekul dan bukannya DNA," cetus Horner sebagaimana dikutip Livescience, Minggu (14/8/2011).
Bahkan, Horner melanjutkan, jika suatu saat DNA dinosaurus berhasil ditemukan, susunannya dipastikan sudah rusak, sehingga sangat sulit bagi ilmuwan untuk ‘menjahit’ kembali DNA tersebut.
Meski tidak bisa menghidupkan kembali dinosaurus, manusia sebenarnya bisa ‘menciptakan’ makhluk mirip dinosaurus. Beberapa tahun belakangan ini, sejumlah kelompok ilmuwan kabarnya tengah berupaya menghidupkan karakteristik dinosaurus dalam seekor ayam.
Dipimpin oleh Horner, sekelompok ilmuwan berharap bisa menumbuhkan ayam yang memiliki gigi, cakar dan ekor, atau ‘ayam dinosaurus’, setelah menemukan embrio mutan pada ayam, 2005 lalu.
Namun hal itu dibantah oleh kalangan ilmuwan. Mereka menilai jalan cerita dalam film yang diadaptasi dari novel Michael Crichton tersebut mustahil untuk diwujudkan.
Pada novel dan film tersebut, dinosaurus dibangkitkan setelah sekelompok arkeolog menemukan fosil nyamuk yang memiliki darah dinosaurus sehingga ilmuwan bisa mengembangkan DNA makhluk purba tersebut dengan memasukkannya ke embrio buaya.
Kalangan ilmuwan mengklaim bahwa hal itu mustahil dilakukan, pasalnya molekul DNA akan hancur seiring jalannya waktu. Ahli paleontologi dari Montana State University sekaligus penasihat semua film Jurassic Park Jack Horner menjelaskan bahwa setelah 500 ribu tahun, jarang sekali DNA yang tetap utuh. Sementara, dinosaurus punah sejak 65 juta tahun lalu.
Horner mengklaim, meskipun dia dan beberapa koleganya pernah menemukan jaringan lunak dari Tyrannosaurus rex pada 2005 lalu, belum pernah ada ilmuwan yang berhasil menemukan DNA dinosaurus.
"Jaringan lunak itu ternyata disusun oleh biomolekul dan bukannya DNA," cetus Horner sebagaimana dikutip Livescience, Minggu (14/8/2011).
Bahkan, Horner melanjutkan, jika suatu saat DNA dinosaurus berhasil ditemukan, susunannya dipastikan sudah rusak, sehingga sangat sulit bagi ilmuwan untuk ‘menjahit’ kembali DNA tersebut.
Meski tidak bisa menghidupkan kembali dinosaurus, manusia sebenarnya bisa ‘menciptakan’ makhluk mirip dinosaurus. Beberapa tahun belakangan ini, sejumlah kelompok ilmuwan kabarnya tengah berupaya menghidupkan karakteristik dinosaurus dalam seekor ayam.
Dipimpin oleh Horner, sekelompok ilmuwan berharap bisa menumbuhkan ayam yang memiliki gigi, cakar dan ekor, atau ‘ayam dinosaurus’, setelah menemukan embrio mutan pada ayam, 2005 lalu.
No comments:
Post a Comment