Dracunculus Medinensis atau disebut juga sebagai Cacing Guinea, adalah jenis cacing yang mampu menyerang manusia dengan cara masuk, hidup didalam tubuh dan menggerogoti daging manusia hingga berlubang.
Cacing Dracunculus Medinensis ini banyak berkembang biak di wilayah Afrika dan banyak memakan korban antara tahun 1800an hingga era 1980an yang sudah memasuki era kedokteran modern
Cacing ini masuk kedalam tubuh korbannya melalui air minum yang tidak masak dan mengandung cacing hidup atau telur cacing. Cacing akan berkembang biak didalam tubuh korbannya, hal ini masih mempunyai kemiripan seperti halnya cacing yang menyerang pencernaan
Cacing ini akan memasuki usia dewasa pada usia sekitar 10 bulan hingga 13 bulan. Cacing dewasa ini akan mulai secara signifikan menggerogoti daging korbannya dari dalam dalam upayanya untuk mendapatkan jalan keluar dari tubuh manusia yang menjadi korbannya.
Proses penggerogotan dan upaya si cacing keluar ini membuat bagian kulit luar korban tumbuh semacam bisul di jalan keluar cacing. Saat sang cacing keluar bisul tersebut pecah. Pada masa-masa tersebut korban akan mulai merasa demam dan juga terdapat rasa terbakar pada bisul yang pecah tersebut.
Rasa panas ini akan memicu korban merendam tubuhnya di sungai, kolam, danau atau penyimpanan air. Upaya ini justru membuat cacing lebih leluasa dalam berkembang biak, cacing akan melepas telurnya kedalam air dan bibit-bibit cacing akan berkembang didalamnya.
Masyarakat Afrika secara tradisional biasanya mengeluarkan cacing dengan menggulung cacing yang mulai keluar sedikit demi sedikit dengan menggunakan lidi, ranting kecil atau batang korek api (lihat pada gambar). Cacing biasanya akan tergulung habis dalam 2 hingga 5 minggu.
Cacing ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 50cm, dan pertumbuhannya cukup pesat dapat bertumbuh 1 hingga 2 sentimeter per minggu.
Beruntunglah dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Afrika mengenai perlunya mengkonsumsi air bersih, serangan akibat cacing Dracunculus Medinensis inipun perlahan namun pasti menjadi sirna.
Cacing ini memang tidak secara langsung membunuh korbannya. Korban yang mati biasanya akibat infeksi akut pada luka/borok yang ditimbulkan cacing, yang dibiarkan menganga dan tidak terjaga kebersihannya
Namun demikian hingga saat ini serangan cacing jenis ini termasuk salah satu serangan cacing yang menimbulkan kesan paling horor dan menyeramkan bagi korban atau orang lain yang melihatnya. Masih adakah penyakit akibat cacing yang mengerikan selain ini? Jawabannya: Masih ada! ikuti terus artikel AstroDigi . . .
No comments:
Post a Comment