--> KLIPING PERMAINAN BULUTANGKIS | EDUCATION BLOG'S

Mari tambah pengetahuan dengan membaca

Tuesday, April 9, 2019

KLIPING PERMAINAN BULUTANGKIS

| Tuesday, April 9, 2019

 KLIPING PERMAINAN BULUTANGKIS 

KLIPING PERMAINAN BULUTANGKIS
 

PERMAINAN BULUTANGKIS

A.  Pengertian Bulutangkis

Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah  permainan lawan. Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka hingga mencapai angka 21. pemain yang dapat mengumpulkan poin hingga 21 terlebih dahulu maka dialah pemenangnya.

B. Sejarah Bulutangkis

Olahraga yang dimainkan menggunakan raket dan kok berkembang sekitar 200 tahun lalu di Mesir kuno. Nenek moyangnya merupakan sebuah permainan Tionghoa dengan nama Jianzi yang dimainkan menggunakan bola namun tidak menggunakan raket. Tujuan dari permainannya adalah untuk mempertahankan bola supaya tidak terjatuh dan menyentuh tanah selama mungkin menggunakan kaki. Pada zaman pertengahan di inggris permainan ini dilakukan oleh anak-anak yang dikenal dengan sebutan battledores atau shuttlecocks. Saat bermain battledores raket yang digunakan terbuat dari dayung atau tongkat. Pada tahun 1854 olahraga ini cukup dikenal di jalan-jalan London, saat majalah   Punch mempublikasikan kartun untuk olahraga ini. Kemudian warga Inggris membawa permainan ini sampai ke negeri Jepang, Tiongkok dan Siam. Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara Britania di Pune India pada abad ke 19 ketika mereka menambah peralatan jaring atau net dan dimainkan secara berlawanan. Oleh karena itu kota Pune sebelumnya populer dengan nama Poona, saat masa itu permainan ini mempunyai sebutan lain yaitu Poona. Pada tahun 1850an para tentara membawa permainan kembali ke negara Inggris. Pada tahun 1877 adalah pertama kalinya rancangan peraturan ditulis oleh klub badminton Bath. Pada tahun 1893 dibentuk asosiasi bulu tangkis di inggris. Kejuaraan All England adalah kejuaraan internasional pertama kali yang diadakan pada tahun 1899.

C. Lapangan dan jaring Bulutangkis

Lapangan bulu tangkis berbentuk  persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan 2 harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 meter  berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih. Ukuran standar lapangan badminton


D. Perlengkapan Bulutangkis
1.   Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket  bulu tangkis profesional  berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit).

2.   Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum  bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

3.   Kok 

Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk  kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari  plastik.

4.   Sepatu

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan  pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu  bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
E.  Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis

1.   Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah faktor utama yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik dasar ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :

Teknik Forehand
Cara memegang raket dengan teknik forehand dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kanan atau kiri. Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut :
1.   posisi kepala raket menyamping
2.   pegang raket seperti halnya ketika kita berjabat tangan dengan orang lain
3.   antara ibu jari dan jari telunjuk terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V
4.   jari yang lainnya (kelingking, jari manis, jari tengah) menggenggam raket

Teknik Backhand
Sama halnya dengan teknik forehand, cara memegang raket dengan teknik backhand ini juga dapat dilakukan dengan tangan kanan atau kiri. Pada dasarnya cara memegang raket dengan teknik backhand ini sama halnya dengan teknik forehand, hanya ada sedikit perbedaan yakni  posisi ibu jari dan jari telunjuk lebih dekat. Adapun detail cara-caranya, sebagai berikut :
1.   posisi kepala raket menyamping
2.   posisi ibu jari sedikit terpisah dengan keempat jari lainnya
3.   empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
 
2.   Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan dalam permainan olahraga bulu tangkis atau badminton adalah teknik forehand. Pukulan dengan menggunakan teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan badan dari arah  belakang bergerak menuju arah depan raket, dimana posisi telapak tangan menghadap ke shuttlecock.

3.   Gerakan Kaki (Footwork)
Seorang pemain bulu tangkis dituntut untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja tetapi juga anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini karena untuk melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi.

4.   Posisi Badan Ketika Memukul (Hitting Position)
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam permainan olahraga  bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi tubuh pada saat melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan yang dihasilkan. Adapun detail posisi badan ketika memukul yang benar, adalah sebagai berikut :
 usahakan posisi badan menyamping ke arah net
 kaki kiri berada di depan kaki kanan
 posisi badan berada di belakang shuttlecock 
 bahu kanan sedikit ditarik ke belakang
 ketika sedang melakukan beberapa pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi  bahu kanan dan kaki kanan
5.   Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah posisi shuttlecock yang tanggung dan berada

tepat di depan lawan. Dalam melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik, yaitu sebagai berikut :
a.   Forehand Service

Forehand Pendek 
Teknik service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika melakukan service dengan teknik ini maka posisi  jatuhnya shuttlecock tidak akan jauh dari net, dan  berada di area depan pemain lawan.


Forehand Tinggi
Teknik forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service. Akibatnya,  posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net. Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area belakang pemain lawan tersebut.

b.   Backhand Service
Teknik service backhand ini dilakukan dengan menggunakan tenaga yang sedang dan ayunan yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat). Ketika melakukan service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan tangan mana yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka kaki kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. Service yang Salah/Dilarang :
 ketika memukul shuttlecock , posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan  pegangan raket
 posisi kepala raket lebih tinggi dari pinggang
 posisi kaki berada di atas garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
 kaki kiri melangkah
 kaki kanan melangkah saat shuttlecock belum dipukul
 gerakan mengayun raket dan memukul shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus
 penerima service bergerak ketika shuttlecock belum dipukul oleh pemain yang melakukan service

6.   Service yang Benar :
 pada saat memukul shuttlecock , kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi pegangan raket
 pada saat memegang shuttlecock , ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
 kaki kiri harus dalam keadaan diam (tidak melangkah sedikitpun)
 kaki bisa bergeser tapi tetap tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
 mengayun raket dan memukul shuttlecock harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
 si penerima service hanya dibolehkan bergerak ketika  shuttlecock telah dipukul oleh  pemain yang melakukan service

7.   Smash
Smash merupakan suatu teknik gerakan yang bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan. Pukulan smash terbaik akan tercipta jika dilakukan dengan lompatan tinggi, karena dalam posisi tersebutlah kita bisa mendapatkan posisi  pukulan smash yang sempurna. Pukulan smash ini dilakukan dengan penuh tenaga dan shuttlecock dipukul mengarah ke arah bawah area lawan.


F.  Sistem pindah bola

 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap  pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap  pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

G. Sistem reli poin

 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan. 

Download Kliping Permainan Bulutangkis ( Ms.Word ) disini


Related Posts

No comments:

Post a Comment