A.
Pengertian Bulutangkis
Permainan bulutangkis adalah
permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan
satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok
sebagai objek pukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi
oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah
permainan lawan. Tujuan utama permainan ini ialah mengumpulkan angka
hingga mencapai angka 21. pemain yang dapat mengumpulkan poin hingga 21
terlebih dahulu maka dialah pemenangnya.
B.
Sejarah Bulutangkis
Olahraga yang dimainkan menggunakan
raket dan kok berkembang sekitar 200 tahun lalu di Mesir kuno. Nenek moyangnya
merupakan sebuah permainan Tionghoa dengan nama Jianzi yang dimainkan
menggunakan bola namun tidak menggunakan raket. Tujuan dari permainannya adalah
untuk mempertahankan bola supaya tidak terjatuh dan menyentuh tanah selama
mungkin menggunakan kaki. Pada zaman pertengahan di inggris permainan ini
dilakukan oleh anak-anak yang dikenal dengan sebutan battledores atau shuttlecocks.
Saat bermain battledores raket yang digunakan terbuat dari dayung atau tongkat.
Pada tahun 1854 olahraga ini cukup dikenal di jalan-jalan London, saat majalah Punch mempublikasikan kartun untuk
olahraga ini. Kemudian warga Inggris membawa permainan ini sampai ke negeri
Jepang, Tiongkok dan Siam. Olahraga bulu tangkis ditemukan oleh petugas tentara
Britania di Pune India pada abad ke 19 ketika mereka menambah peralatan jaring
atau net dan dimainkan secara berlawanan. Oleh karena itu kota Pune sebelumnya
populer dengan nama Poona, saat masa itu permainan ini mempunyai sebutan lain
yaitu Poona. Pada tahun 1850an para tentara membawa permainan kembali ke negara
Inggris. Pada tahun 1877 adalah pertama kalinya rancangan peraturan ditulis
oleh klub badminton Bath. Pada tahun 1893 dibentuk asosiasi bulu tangkis di
inggris. Kejuaraan All England adalah kejuaraan internasional pertama kali yang
diadakan pada tahun 1899.
C.
Lapangan dan jaring Bulutangkis
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran
seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Garis-garis yang ada mempunyai
ketebalan 40 mm dan 2 harus berwarna kontras terhadap warna lapangan.
Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan
disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan
lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 meter
berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali
bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih. Ukuran
standar lapangan badminton
D.
Perlengkapan Bulutangkis
1. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya
menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang
grafit).
2.
Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang
paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis
senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum
bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan
diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan
pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
3.
Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam
olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun
membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal
berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau
pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
4.
Sepatu
Karena
percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan
sol karet untuk cengkraman yang baik,
dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi
penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak
stres (ketegangan) pada lutut dan
pergelangan kaki.
E.
Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis
1. Cara Memegang Raket (Grip)
Teknik paling dasar dari permainan
olahraga bulu tangkis adalah cara memegang raket. Hal ini adalah faktor utama
yang paling berpengaruh terhadap kualitas pukulan yang dihasilkan. Seorang
pemula yang belajar bermain bulu tangkis harus benar-benar menguasai teknik
dasar ini terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke teknik dasar permainan bulu
tangkis berikutnya. Adapun cara memegang raket ini terdiri dari 2 jenis teknik,
yaitu sebagai berikut :
Teknik Forehand
Cara memegang raket dengan teknik
forehand dapat dilakukan dengan menggunakan tangan kanan atau kiri. Adapun
detail cara-caranya, sebagai berikut :
1. posisi kepala raket menyamping
2. pegang raket seperti halnya ketika
kita berjabat tangan dengan orang lain
3. antara ibu jari dan jari telunjuk
terdapat jarak yang berbentuk seperti huruf V
4. jari yang lainnya (kelingking, jari
manis, jari tengah) menggenggam raket
Teknik Backhand
Sama halnya dengan teknik forehand,
cara memegang raket dengan teknik backhand ini juga dapat dilakukan dengan
tangan kanan atau kiri. Pada dasarnya cara memegang raket dengan teknik
backhand ini sama halnya dengan teknik forehand, hanya ada sedikit perbedaan
yakni posisi ibu jari dan jari telunjuk lebih dekat. Adapun detail cara-caranya,
sebagai berikut :
1. posisi kepala raket menyamping
2. posisi ibu jari sedikit terpisah
dengan keempat jari lainnya
3. empat jari (jari telunjuk, jari
tengah, jari manis dan kelingking) memegang raket
2. Pukulan
Jenis pukulan yang lazim digunakan
dalam permainan olahraga bulu tangkis atau badminton adalah teknik forehand.
Pukulan dengan menggunakan teknik forehand dilakukan dengan cara mengayunkan
badan dari arah belakang bergerak menuju arah depan raket, dimana posisi
telapak tangan menghadap ke shuttlecock.
3. Gerakan Kaki (Footwork)
Seorang pemain bulu tangkis dituntut
untuk lincah dalam bergerak, tidak hanya tangan yang melakukan pukulan saja
tetapi juga anggota tubuh lainnya tak terkecuali pergerakan kaki. Hal ini
karena untuk melakukan dan menghasilkan pukulan berkualitas sekaligus
mematikan, antara tangan, tubuh dan kaki haruslah terjadi suatu harmonisasi.
4. Posisi
Badan Ketika Memukul (Hitting Position)
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam
permainan olahraga bulu tangkis, tidak hanya cara memukul tetapi posisi
tubuh pada saat melakukan pukulan juga sangat mempengaruhi kualitas pukulan
yang dihasilkan. Adapun detail posisi badan ketika memukul yang benar, adalah
sebagai berikut :
usahakan posisi badan menyamping
ke arah net
kaki kiri berada di depan kaki
kanan
posisi badan berada di belakang shuttlecock
bahu kanan sedikit ditarik ke
belakang
ketika sedang melakukan beberapa
pukulan, maka harus ada pergantian pada posisi bahu kanan dan kaki kanan
5. Service
Secara umum, teknik service dalam permainan bulu tangkis
dilakukan dengan cara mengarahkan shuttlecock ke kanan, kiri, depan ataupun
belakang pemain lawan. Hal yang harus dihindari ketika melakukan service adalah
posisi shuttlecock yang tanggung dan berada
tepat di depan lawan. Dalam
melakukan service pada permainan olahraga bulu tangkis terdapat 3 jenis teknik,
yaitu sebagai berikut :
a.
Forehand
Service
Forehand
Pendek
Teknik
service forehand pendek berarti melakukan service dengan menggunakan sedikit
tenaga saja yang mengakibatkan ayunan pada raket tidak terlalu kuat. Ketika
melakukan service dengan teknik ini maka posisi jatuhnya shuttlecock tidak
akan jauh dari net, dan berada di area depan pemain lawan.
Forehand
Tinggi
Teknik
forehand tinggi menggunakan tenaga penuh pada saat melakukan service.
Akibatnya, posisi jatuhnya shuttlecock akan berada sangat jauh dari net.
Teknik service forehand tinggi mengakibatkan pergerakan shuttlecock akan
melambung tinggi melewati tubuh pemain lawan dan kemudian jatuh di area
belakang pemain lawan tersebut.
b.
Backhand
Service
Teknik
service backhand ini dilakukan dengan menggunakan tenaga yang sedang dan ayunan
yang sedang pula (tidak terlalu pelan dan tidak terlalu kuat). Ketika melakukan
service dengan teknik backhand posisi kaki harus disesuaikan dengan tangan mana
yang memegang raket. Jika yang memegang raket adalah tangan kanan maka kaki
kanan berada di depan, dan kaki kiri berada di belakang. Service yang
Salah/Dilarang :
ketika memukul shuttlecock ,
posisi kepala raket lebih tinggi atau sejajar dengan pegangan raket
posisi kepala raket lebih tinggi
dari pinggang
posisi kaki berada di atas
garis tengah (garis depan area permainan sendiri)
kaki kiri melangkah
kaki kanan melangkah saat shuttlecock
belum dipukul
gerakan mengayun raket dan memukul
shuttlecock dilakukan dalam rangkaian gerakan yang terputus
penerima service bergerak ketika shuttlecock
belum dipukul oleh pemain yang melakukan service
6. Service
yang Benar :
pada saat memukul shuttlecock ,
kepala raket harus berada di bawah (lebih rendah) dari posisi pegangan raket
pada saat memegang shuttlecock ,
ia harus diposisikan lebih rendah dari pinggang
kaki kiri harus dalam keadaan diam
(tidak melangkah sedikitpun)
kaki bisa bergeser tapi tetap
tidak boleh terangkat dari tanah/lantai
mengayun raket dan memukul shuttlecock
harus dilakukan dalam satu rangkaian gerakan
si penerima service hanya
dibolehkan bergerak ketika shuttlecock telah
dipukul oleh pemain yang melakukan service
7. Smash
Smash merupakan suatu teknik gerakan
yang bersifat menyerang dan bertujuan untuk mematikan pergerakan pemain lawan.
Pukulan smash terbaik akan tercipta jika dilakukan dengan lompatan tinggi,
karena dalam posisi tersebutlah kita bisa mendapatkan posisi pukulan
smash yang sempurna. Pukulan smash ini dilakukan dengan penuh tenaga dan shuttlecock
dipukul mengarah ke arah bawah area lawan.
F.
Sistem pindah bola
Sebelum pertandingan dimulai,
harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini
berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
Jumlah poin genap atau ganjil
menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
Setiap pasangan mempunyai dua kali
kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola,
kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
Saat pindah bola, servis pertama
selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh
"orang pertama".
G.
Sistem reli poin
Setiap pasangan
hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
Servis
dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh
pasangan tersebut.
Pemain yang
sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Download Kliping Permainan Bulutangkis ( Ms.Word ) disini
Download Kliping Permainan Bulutangkis ( Ms.Word ) disini
No comments:
Post a Comment